Tampilkan postingan dengan label speaking test. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label speaking test. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 April 2009

Salute bagi guruku, sebuah catatan seorang murid

Keterangan photo:
Mahasiswa PTIK sedang mau Speaking Test Ujian Tengah Trisemester. Kelihatan donk di tangan mereka pada menggenggam kertas. Itu yang mereka hapal kalau masuk nanti. Percaya deh, banyak yang berusaha hapal mati! Padahal ujiannya sih tentang Curriculum Vitae mereka yang notabene adalah pengalaman mereka sendiri. Tapi teteeep aja kudu ngapalin. Soalnya : This is English Test, maaan!!

Zulanda sang pemilik notes ada di sebelah kananku. No 5 dari kiri arah foto.


Suatu pagi, ketika kusedang selesai mengajar, sebuah status bertajuk "Salute Bagi Guruku" dengan tag namaku terbaca olehku. Ternyata oleh ZulAnda, one of my students in B 54 PTIK. I never know to whom he presents the notes for, but it really is touching.
I DO agree with him.


Salute bagi guruku
17 April 2009 at 11:40
Uploaded via Facebook Mobile

Manusia hidup cenderung ingin kaya, berkuasa, dan berjaya. Namun hari ini aku melihat seseorang yang ingin membagi kekayaannya, yaitu ilmu pengetahuan , membagi kekuasaannya untuk kita menggunakan ilmu pengetahuan itu , dan memberikan kejayaannya dengan kita sehingga hilanglah kejayaannya. Mungkin ada pameo ,'' apalah kejayaan seorang guru ? '' , ya begitulah ''mesin pencetak uang'' terkadang tak sebanding nilai yang dikeluarkannya, Namun mesin itu akan memiliki nilai tinggi bila ia mengeluarkan kertas yg memiliki nilai yang tinggi bagi bangsa ini. Karena nilai tidak selamanya kita hitung dengan nominal atau angka angka semata.
Salut bagi guruku terlepas dari kelebihan dan kekuranganmu, semoga Allah menghitung pahala dari tiap lembar yang engkau keluarkan wahai guruku !

Comment :
Lia Sutisna Latif:
Alinea yang sangat mengharukan... Walau ilmu sangat tinggi value-nya, jika semua dilakukan dengan tulus oleh sang guru demi kemajuan berpikir dan masa depan sang murid semua akan menjadi "reward" yang tidak akan habis untuk sang guru.
Guru yang tulus tidak akan mengharapkan imbalan apapun.. guru yang tulus akan selalu meninggalkan jejak yang ... Read moresangat ternilai, ketulusan akan membuahkan hasil yang dahsyat untuk sang murid...
Terima kasih sekali Bang Zun... rangkaian kata-kata Anda sangatlah dahsyat dan sangat bermakna...

Viptia Esti :

Dear, I am so speechless. Whoever the person in your notes is, still I pray for him/her. Apalah seorang guru kalau ia bukan yang digugu lan ditiru. Apalah ilmu di kita bila hanya pandai untuk diri kita sendiri. Ilmu bukanlah semata uang , ia akan bertambah bila dibagi, ia akan bertambah kaya bila selalu dihibahkan. Allah memberikan kita ilmu, hanya bila selalu diasah.Berbahagialah kita bila selalu berbagi. I have nothing to share with you, only knowledge, so that's what I can share for others...

ZulAnda :

So sweet ...... Karena itulah pekerjaan yg tak ada pensiunnya hingga akhir hayatnya.......hingga menjelang sekarat sakratul mautpun seorang guru (kyai) masih sempat mengajarkan ''Ingatlah Allah......'', dan itulah ajaran yg tak akan dilupakan oleh muridnya


-------------
Ia termasuk seorang mahasiswa PTIK yang kini ngeblog. Beberapa tulisannya bisa kita ikuti pada salah satu tautan blogku ini.

Jumat, 06 Februari 2009

Mati-matian


Mati-mati an





Wijaya I, medio Oktober 2008, 16:30

You know what? Teaching grown ups like the students of mine sometimes must have good humour. Otherwise, kita yang kesel badan, mereka juga kesel hati.

So.. adalah suatu sore yang manis, aku sedang menunggu waktu mentest speaking anak2 52.

Kulihat sebagian sedang menunggu giliran di depan 316 A. Persis seperti nunggu pembagian BTL, hehehe. duduk menggelosor, aduh maaak, melasnya perwira2 ini. Taruhan!! Pasti mereka nggak berani begitu di depan anak buahnya!! :P Bisa turun harga, mereka!!

Timbullah rasa ibaku. Kulihat dari kotak kaca pintu, Ms Liz, Mr. Lubis and Mr. Kemal berjuang mengusir rasa ngantuk dan berserius ria menginterview seorang dari mahasiswa dg pertanyaan yang globally sama tapi bisa mendapat jawaban yang berbeda dari tiap mahasiswa: " What is your experience in dealing with the transnational crime?"

Percaya! anak2 itu pasti banyak yang malemnya mencoba hapal mati, hehehe.

Iba dengan mereka, kudekati dan kuberi empathy. Dan bak sineterklas , sim sala bim!! beberapa bungkus permen keluar dari sakuku yang langsung masuk ke mulut2 yang haus rasa manis :P.
Beberapa dengan semangat bercakap denganku. Hahaha, rabiesku dengan cepat menyebar, while beberapa terbengong, (koq Mam Esti bisa bercanda juga, ya? Abiiis waktu ujian galak, siiich.)Wah, Kalo ngawas ujian sich: Jihad, maaan!! ^-^

Ketika sampai ke candaan mengenai mati, tiba2 ada yang nyeletuk. "Mam tau nggak, apa definisi mati dilihat dari kacamata lelaki ?" Aku melihat si AKP dari Batak ini lekat2. Eh, memangnya ada perbedaan dari sudut pandang baik laki dan perempuan?..
Aku menggeleng dalam diam. Menarik nich, buat orang yang lagi pengen insyaf seperti aku.

Tiba-tiba dia berjongkok dan bersikap gaya serius memandang kami yang duduk lesehan,
"Tau nggak, Mam? Ini nich definisinya, ya..

1. Tidur dengan Wanita Cantik : Bangga ½ mati.
2. Kalo Tidur dengan PSK: Mahal ½ mati. 3. Tidur dengan Wanita Jelek : Stress ½ mati.
Terus, kalo Tidur dengan Wanita Hyper : Capek ½ mati.
Sedang kalo Tidur dengan Pacar : Nafsu ½ mati.
Nah ini si Fulan, BU (katanya sambil menunjuk Iptu dari KAlimantan di sebelahku) kalo dia Tidur dengan Istri : dia mending pura-pura mati.(huahahaha, anak2 tertawa spontan) Kalo kita, Mam,,Tidur dengan isteri Orang : nafsu nggak mati-mati (yakin deh...) Nah, kalo ada yang Tidur dengan isteri jendral... katanya sudah pasti mati!!!

Aku terbengong bengong mendengar definisinya yang menurutku jelas ajaib dan asal jeblak itu. Tapi koq ya o masyuk akal yo?

Anak2 sekitarku Spontan meledak tertawa terbahak2 mendengar uraian yang pasti tak ada di kamus agama mana pun juga itu...

Begitu keras dan spontannya mereka tertawa samapai aku dengan panik harus menaruh telunjukku di depan mulut dan berdesis2: sssssshyyyhhhh!!! sssssssyyyyhhh!!ssssssstttttttt!!! seperti ngusir kucing jangan naik meja makan.
Betul saja, macan2 tidur di dalam menengok ke kaca, dan sebelum Bu Liz bangkit dan dengan gayanya yang tegas menegur kami, tanpa komando, kami berbarengan diem mendadak bagai jangkrik keinjek. Dan diam2 tertawa cekikikan pun masih terdengar dicicil dari beberapa mulut yang terbungkam tangan..

Aduuuh, mahluk ini, tapi nggak tau, ya mungkin ketularan dari atasnya, karena konon Pak Er cerita dia pernah dengar bahwa seorang Kapolda Sumut bilang Nikah is Musibah.. Alamaaakkk!!

So, daripada rabiesku menular lebih jauh. Cepat aku berkata," see ya, guys. Till my turn to test you later". Dan berlalu secepatnya ke ruangku

Ampuuun, deh,! Ya Tuhan ampunilah mereka. :)) Hahaha, my naughty students.


Love you all, guys!!